MENIKAM JEJAK TRADISI KAWA DI DATARAN TINGGI KERINTJI
Kopi memainkan peran penting dalam sejarah dan literatur dunia. Hal tersebut dikarenakan luasnya efek industrial kopi terhadap budaya dimana kopi diproduksi atau dikonsumsi.Sejarah kopi berbeda-beda di setiap negara. Menurut catatan sejarah, tanaman kopi pertama kali ditemukan di dataran Afrika, tetapi minuman kopi pertama kali dibuat dan diracik oleh orang orang di negeri Arab.
Di Afrika Sejarah minuman kopi dimulai sekitar tahun 800 SM. Pada saat itu, banyak warga Ethiopia yang mengkonsumsi biji kopi yang dicampur dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuh.Berdasarkan legenda, seorang pengembala yang bernama Khallid dari Ethiopia, secara tidak sengaja mengamati sekawanan kambingnya yang tetap terjaga dan selalu kuat dalam menempuh perjalanan,setelah memakan sejenis buah berry, meskipun matahari telah terbenam.Lalu si pengembara ini mencoba mengkonsumsi biji yang juga dimakan oleh kawanan kambingnya itu dan biji itu ternyata biji kopi liar.Setelah beberapa ratus tahun berkembangnya kabar kopi di Ethiopia, barulah kopi ini dibawa melalui Laut Merah menuju Arab, dan disajikan dengan metode pengolahan yang lebih canggih pada saat itu.
Penyebaran Kopi di Arab Bangsa Arab, memiliki peradaban yang lebih maju daripada Afrika pada saat itu, tidak hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk mengambil sarinya. Salah satu catatan tertulis pertama bercerita tentang Syeikh Omar, yang membawa kopi ke kotaMochapada tahun 1250.Kota ini sering disebut Mukhayang sekarang berada di Yaman modern.
Kedai kopi pertama di dunia dibuka di Makkahpada awal abad ke 15.Kedaikedai itu adalah tempat yang nyaman, dan tempat orang-orang memanjakan diri dan berdiskusi politik sambil menghadapi secangkir kopi.Pada tahun 1600, seorang peziarah bernama Baba Budan berhasil membawa biji kopi fertile keluar dari Mekkah, dan menumbuhkannya di daerah luar AraDi Indonesia sendiri, catatan tertulis menunjukkan bahwa Gubernur Belanda di Malabar, India mengirim bibit kopi Yaman atau kopi arabika kepada Gubernur Belanda di Batavia (yang sekarang dikenal Jakarta) pada tahun 1696. Bibit pertama gagal tumbuh dikarenakan banjir di Batavia pada saat itu. Pengapalan kedua biji kopi ke Batavia dilaporkan terjadi pada tahun 1699.Dan tanaman ini berhasil tumbuh pada tahun1711, dan ekspor pertama dikirim dari Jawa ke Eropa oleh perusahaan dagang Belanda yang dikenal dengan VOC (Verininging Oogst Indies Company) yang didirikan pada tahun 1602.
Selama 10 tahun, ekspor meningkat menjadi 60 ton pertahun, dan Indonesia adalah tempat pertama kali kopi dibudidayakan secara luas diluar Arab dan Ethiopia. Kopi tersebut dikapalkan ke Eropa melalui pelabuhan Batavia.Pada tahun 1700, kopi yang dikapalkan dari Batavia dijual seharga 3 Guilders per kilogramnya di Amsterdam. Income tahunan Belanda di tahun itu sekitar 200-400 Guilders, hal ini sebanding dengan beberapa ratus dollar tiap kilogram saat ini. Di akhir abad 18 harga jatuh menjadi 0,5 Guilders per kilogram dan tradisi minum kopi meluasmulai dari kalangan elit sampai masyarakat kebanyakan.
Di pertengahan abad 17, VOC mengembangkan area tanam kopi arabika di Sumatera, Bali, Sulawesi, dan Kepulauan Timor.Di Sulawesi kopi pertama kali di tanam tahun 1750. Di dataran tinggi Sumatera Utara, kopi pertama kali tumbuh di dekat Danau Toba pada tahun 1888, diikuti oleh dataran tinggi Aceh (Gayo) dekat Danau Laut Tawar pada tahun 1924.
--(Artikel 1)--