Kopi di Kerintji
Kopi dalam bahasa Kerinci di sebut Kawa atau Kawoa, yang diambil dari bahasa arab qahwah. Kapan mulainya penduduk menanam kopi di dataran tinggi Kerinci ?, tidak ada catatan atau penelitian tentang ini, namun sejak VOC masuk ke Kerinci tahun 1901, untuk melakukan ekspedisi mencari emas, dan dibunuhnya 3 utusan VOC dari Muko-Muko Bengkulu, tahun 1902 VOC kembali ke Kerinci untuk melaksanakan ekspedisi balas dendam, 1903 meletus perang hebat Kerinci dengan VOC, sampai 1906, Setelah pertempuran 1903-1906 nyaris tidak terjadi perlawanan berarti dari rakyat di alam Kerinci.
Sejak 1906 Kerinci dipertahankan sebagai daerah otonom, dalam arti tidak termasuk bagian dari Sumatera Barat dan bukan juga bagian dari Jambi sebagaimana yang dikenal saat ini. Karena struktur tanahnya yang banyak mengandung alluvial, granite dan andesit di dataran tinggi Kerinci Utara dan Kerinci Selatan menyebabkan tanah di kawasan ini sangat cocok untuk ditanami aneka tanaman perkebunan untuk eksport seperti teh, kopi, kina, dll. Disamping itu semua jenis sayur mayur dapat tumbuh dan hidup dengan subur di dataran tinggi alam Kerinci.
Sebelum tahun 1924, hampir seluruh tanah “erfpacht perceel” di daerah Sumatera Barat termasuk Kerinci dilakukan penanaman Kopi, pada awal tahun 1924 dilakukan penggantian tanaman kopi, karena pada saat itu harga kopi dipasaran internasional kurang memuaskan dan pada saat itu terjadi serangan penyakit yang menyerang tanaman kopi. Keadaan tersebut menyebabkan munculnya penanaman teh dan kina di daerah Keresidenan Sumatera Barat, sebenarnya jauh sebelumnya yakni tahun 1903 telah dilakukan penanaman teh dan Kopi di Pulau Sumatera di daerah Akar Gadang ( 1903 ) dan Kebun Kina di Kebun Taluk Gunung (1907), namun usaha perkebunan tersebut belum dilakukan secara optimal. Penanaman secara besar-besaran mulai dilakukan setelah tahun 1924. Khusus untuk perkebunan teh di wilayah Keresidenan Sumatera Barat mencapai 5.473.925 hektar dan lahan kopi seluas 831 hektar yang merupakan lahan “erfpacht”. Untuk hasil perkebunan teh pada saat itu cukup menggembirakan dibandingkan dengan jenis tanaman perkebunan lainnya.
-- (Artikel 2) --